perjalanan nabi hud hingga wafat

Nabi Hud adalah nabi keempat yang mana berasal dari suku Aad. Dia tinggal di Al-Ahqaf, lebih sulit di bagian utara Hadramaut. Daerah ini memiliki tanah yang subur sehingga memiliki kekayaan yang bersumber dari hasil pertanian. Namun membantah kaum 'Aad sangat sombong dan bertindak sewenang-wenang.

Pada saat itu, kaum 'Aad banyak yang menyembah berhala. Oleh karena itu, Allah mengutus Nabi Hud untuk menyampaikan risalah dan mengundang kaum 'Aad untuk beriman dan kembali ke jalan yang benar.  

SEJARAH NABI HUD

sejarah nabi hud

Nabi Hud terlahir di Al Ahqaf. Di sinilah awal mula Nabi Hud diutus oleh Allah untuk berdakwah dan menyampaikan pesan agar kaumnya, yaitu kaum 'Aad agar mau beriman, menyembah Allah dan meninggalkan tradisi mereka yang bertentangan dengan ajaran Allah.  

Kaum 'Aad merupakan salah satu kaum yang hidup di zaman Nabi Hud. Kaum 'Aad juga merupakan manusia yang hidup setelah menerima Nabi Nuh selamat. Dalam kisah Nabi Nuh orang - orang yang selamat dari banjir yang sangat dahsyat. 

Mereka (kaum 'Aad) dianugerahi berbagai macam kekayaan yang terdiri dari hasil panen yang melimpah, banyak ternak dan harta kekayaan yang melimpah. Tak heran pada zaman itu banyak bangunan bermunculan seperti rumah dan industri yang terlihat bagus dan indah.

Bangunan tersebut belum dijumpai pada manusia pada zaman sebelum mereka. Hal senada diterbitkan di dalam Al-Qur'an surat Al-Fajr ayat 6 - 8, yang artinya adalah sebagai berikut:

“Tidakkah membawa ( Muhammad ) memperhatikan bagaimana Tuhanmu melawan kaum 'Aad ?, yaitu penduduk Iram (ibu kota kaum' Aad) yang memiliki bangunan - bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (seperti kota) seperti yang ada di negara - negara lain. ”

Selain itu, bentuk tubuh mereka yang besar dan kuat. Hal senada juga diterjemahkan di dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 69 yang berarti sebagai berikut:

"Dan herankah kamu? Apakah ada yang datang dari Tuhanmu?" Ingatlah kompilasi Dia membuat kamu sebagai khalifah - khalifah setelah kaum Nuh, dan Dia lebihkan kamu dalam kekuatan tubuh dan perawakannya. Maka ingatlah akan nikmat Allah agar kamu beruntung. ”

Maksud dari kata - kata khalifah setelah kaum Nuh dalam ayat ini adalah kaum nabi Hud, yaitu kaum 'Aad.

Namun demikian kemelimpahan harta benda tersebut membuat kaum 'Aad menjadi takabur dan sombong sehingga membuat mereka luap akan menguasai Allah. Mereka menganggap tidak ada yang bisa menandingi kekuatan mereka.  

Selain itu, mereka juga menyembah berhala dan hidup bebas untuk memuaskan hawa nafsunya. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena banyak terjadi penyimpangan. Oleh karena itu, Nabi Hud diutus untuk membawa serta petunjuk hidup agar mereka mau beriman kepada Allah SWT.

Mendengar pengakuan Nabi Hud yang menyebut dirinya sebagai utusan Allah maka membuat kaum 'Aad marah. Bahkan mereka juga meminta Nabi Hud untuk mendatangkan azab dari Allah. Selain itu, mereka juga mempertimbangkan bahwa mengundang Nabi Hud menjadi penghalang bagi mereka sehingga mereka menyusun rencana untuk meminta Nabi Hud.

Namun demikian, Nabi Hud tetap bersabar dan terus-menerus memberi protes yang isinya ajakan untuk bertaubat dan beriman kepada Allah. Hal ini karena jika mereka tidak bertaubat maka akan mendapatkan azab dari Allah SWT.  

Namun, jawaban yang diberikan oleh Nabi Hud tidak dihiraukan oleh kaum 'Aad. Nabi Hud lalu meminta pertolongan kepada Allah. Allah pun mengatakan itu kaum 'Aad akan menyesal dengan perbuatannya.

Nabi Hud dan pengikutnya untuk pergi meninggalkan daerah yang dihuni kaum 'Aad. Tak lama kemudian apa yang diumumkan oleh Nabi Hud benar - benar terjadi. Saat itu terjadi kekeringan yang melanda kaum 'Aad dalam waktu yang panjang.  

Banyak diantara kaum 'Aad yang datang karena hujan pun tak kunjung datang. Setelah itu, mereka mendatangi Nabi Hud. Dia mengatakan apa yang terjadi itu murka Allah kepada kaum 'Aad. Namun, mereka tidak percaya. Saat Nabi Hud meminta mereka untuk bertobat maka mereka hanya mempertimbangkan apa yang diminta oleh Nabi Hud sebagai satu kebohongan.  

Ketidak percayaan kaum 'Aad terhadap Nabi Hud menjadikan Allah menurunkan azab. Saat itu langit menjadi hitam, namun oleh kaum 'Aad acara ini mereka anggap akan turun hujan. Namun, sebaliknya yang terjadi adalah muncul angin dingin yang kencang menghancurkan dan memporak porandakan bangunan dan lainnya. Ini membuat semua orang panik.  

Alhasil kaum 'Aad meninggal, mereka semua musnah bersama harta benda yang mereka terima. Sebaliknya, harta yang mereka miliki tidak mampu menolong mereka.  

Allah menyelamatkan Nabi Hud dan pengikutnya. Mereka tinggal di Hadramaut. Di sanalah nabi hud berdakwah untuk mengajak umat manusia pada zamannya untuk beriman dan menyembah Allah.

DAKWAH NABI HUD

dakwah nabi hud

Dakwah Nabi Hud dimulai dengan mengundang kaum 'Aad untuk menyembah] hanya untuk Allah dan meninggalkan tradisi mereka yang menyembah patung hasil karya mereka. Mereka menganggap patung - patung tersebut sebagai Tuhan mempercayai mereka.

Mereka juga mempercayai bahwa patung - patung tersebut dapat memberikan kebahagiaan demi keuntungan, menghindari kebebasan dan lain - lain.

Oleh karena itu, Nabi Hud memberikan tugas untuk meluruskan mereka agar mengambil jalan yang benar dengan beriman kepada Allah Yang Maha Esa. Pertama - tama Nabi Hud menunjukkan kepada kaum 'Aad tentang tanda - tanda kekuasaan Allah di alam ini dan hanya Allahlah yang sanggup menciptakan kehidupan yang termasuk di dalamnya adalah manusia.  

Namun, ajakan Nabi Hud tidak dihiraukan oleh kaum 'Aad. Mereka beranggapan bahwa ajaran yang dilakukan oleh Nabi Hud dapat mengubah tradisi, peraturan dan adat yang harus mereka lakukan selama ini. Mereka tetap menyembah berhala.

Allah berfirman di dalam surat Al Ahqaf ayat 21 yang meminta Nabi Hud untuk meminta kaumnya. Arti dari ayat ini adalah sebagai berikut:

Dan ingatlah (Hud) saudara kaum 'Aad, yaitu kompilasi dia ingat kaumnya tentang bukit - bukit pasir dan sesungguhnya telah diterbangkan oleh beberapa orang pemberi persetujuan sebelumnya dan setelahnya (dengan berkata), “Janganlah kamu menyembah selain Allah, aku harap dapat kembali ditampar azab pada hari yang besar. "

HUKUMAN ALLAH KEPADA KAUM 'AAD

Allah menghukum kaum Nabi Hud adalah kaum 'Aad yang merupakan kekeringan sehingga menyebabkan kaum' Aad khawatir dan takut jika gagal panen. Pada saat ini, Nabi Hud memilih untuk meyakinkan kaumnya agar pergi kesesatan dan tidak menyembah berhala. Nabi Hud juga mengundang kaumnya untuk bertaubat dan beriman kepada Allah SWT.

Namun perkataan Nabi Hud tidak dihiraukan. Sementara mereka tetap menyembah berhala dan meminta perlindungan kepada berhala - berhala tersebut. Mereka mempertimbangkan apa yang dikeluarkan oleh Nabi Hud. Hal ini seperti yang terdapat di dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 70, artinya adalah sebagai berikut:

Mereka berkata, “Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah kepada Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami? Maka buktikanlah ancamanmu kepada kami, jika kamu benar! ”

Nabi Hud telah menggunakan berbagai macam cara untuk mendukung kaumnya, namun berusahaanya sia-sia. Sebaliknya kaumnya kini telah disahkan dalam ajaran Allah yang disampaikan melalui Nabi Hud. Hal ini dapat dilihat di dalam Al-Qur'an surat Asy-Syu'ara ayat 136 hingga 138 yang berarti sebagai berikut:

Mereka menjawab, “Sama saja bagi kami, apakah meminta tolong atau tidak memberi nasihat. (agama kami) ini tidak termasuk kebiasaan orangutan, dan kami (sama sekali) tidak akan diazab.  

Suatu hari terlihat gumpalan awan hitam yang oleh kaum 'Aad dianggap pertanda akan turunnya hujan. Mereka sangat senang menyambutnya karena mereka berharap ladang dan perkebunannya akan membutuhkan hujan sehingga terbebas dari kekeringan.

Namun, di tengah kegembiraan tersebut, Nabi Hud berkata bahwa awan hitam ini menyatakan pertanda akan turunnya hujan, memberikan kehancuran yang merupakan pembalasan dari Allah yang pernah diberikan oleh Nabi Hud. Nabi Hud pun pernah meminta mereka tetapi mereka tidak percaya dan meminta bukti perkuatan yang diucapkan Nabi Hud.  

Saat itu juga terjadi angin topan yang memporak porandakan rumah, bangunan, harta benda, ternak dan lain-lain. Kaum 'Aad pun kebingunag berlari tanpa Arah. Bencana itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam yang melenyapkan kaum 'Aad yang tidak beriman kepada Allah.  

Di sisi lain, Nabi Hud dan pengikutnya mendapat pertolongan dari Allah dan selamat. Setelah kondisi kembali seperti semula maka Nabi Hud berhijrah ke Hadramaut. Di sanalah tempat Nabi Hud menghabiskan sisa hidupnya.  

Komentar