perjalanan nabi saleh hingga wafat
Nabi Shaleh AS adalah nabi yang diutus Allah SWT kepada kaum Tsamud. Nabi Shaleh sendiri masih memiliki hubungan saudara dengan Tsamud, yaitu nasabnya sama-sama bermuara pada kelahiran Sam bin Nuh . Silsilah lengkap Nabi Shaleh AS adalah sebagai berikut: Shaleh bin Abid bin Asif bin Masyih bin Abid bin Hadzir bin Tsamud bin Shaleh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh . Sementara silsilah nabab Tsamud adalah: Tsamud bin Ad bin Irmi bin Shaleh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh .
Jadi Nabi Shaleh AS adalah keturunan Tsamud dan anak dari Abid. Sementara Tsamud adalah keturunan Ad, yang memiliki banyak anak dan cucu yang membentuk kaum atau suku yang dikenal dengan suku Tsamud.
Setelah bencana yang menimpa kaum Ad yang sudah dikisahkan pada Kisah Sejarah Nabi Hud AS dan Mukjizat Nabi Hud sebelumnya, maka pergumulan kaum kaum Ad yang akhirnya beriman kepada Allah SWT. Akan tetapi seiring dengan berlalunya waktu, setelah wafatnya Nabi Hud AS, iblis dengan segala tipu dayanya, cepat tetapi pasti kembali menyesuaikan umat manusia.
Hari demi hari datang silih berganti, umat manusia lahir dan mati. Setelah kaum 'Ad, datanglah kaum Tsamud. Godaan iblis yang licik dan penuh tipu daya kembali berulang kepada 'Ad yang kemudian dikenal dengan kaum Tsamud, dalam bentuk yang hampir sama. Kaum Tsamud yang menyembah Allah SWT melepaskan kembali ke kebiasaan jahiliyah mereka menyembah berhala.
Kaum Tsamud tinggal di daerah Hadramaut, yaitu daratan antara Yaman dan Syam (Suriah) . Kaum Tsamud sama seperti kaum 'Ad sebelumnya, mereka diberi karunia oleh Allah SWT berisi ilmu, kecakapan, dan keterampilan dalam hal beternak dan bercocok tanam. Oleh karena mereka dapat hidup makmur dan sejahtera di Hadramaut.
Tak sampai disitu, mereka pun menghimpun karunia Allah. Mereka sanggup membangun gedung-gedung yang tinggi. Gunung berukir menjadi pemandangan yang indah. Mereka pun mampu membuat tebing-tebing gunung menjadi rumah-rumah yang indah dengan melubanginya dan memahatnya.
Akan tetapi seperti kaum 'Ad sebelumnya, kaum Tsamud pun akhirnya menjadi takabur dan ingkar bagi Allah SWT. Mereka tidak mengenal tuhan selain berhala yang mereka sembah dan mereka buat sendiri yang mereka buat tuhan.
Hukum yang terapkan juga hukum yang menentang dengan hukum rimba, siapa yang kuat dan berkuasa dialah pemenangnya. Perilaku hidup mereka sangat menyimpang jauh dari kebenaran.
Perbuatan-melakukan mudharat yang mereka lakukan seperti hidup berfoya-foya, bermabuk-mabukan, berzina, dan lain-lain menjadi pekerjaan sehari-hari orang-orang kaya. Kejahatan terjadi di mana-mana dan penganiayaan serta bertindak kasar serta zalim menjadi santapan harian untuk orang-orang yang lemah. Mereka merespons sebagai budak dan tanpa bantuan.
Akibat perilaku kaum Tsamud inilah maka Allah SWT mengutus Nabi Shaleh kepada mereka. Nabi Shaleh berkata kepada kaumnya:
"Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu selain Tuhan. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (membuat tanah) dan membuat kamu pemakmurnya, karena itu memintalah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) kembali mempergunakan doa hamba-Nya) ”. (QS. Hud: 61)
Demikianlah kalimat yang senantiasa disampaikan para nabi dan rasul serta tidak pernah berubah disampaikan kebenaran tidak pernah berubah. Kaum Tsamud sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Nabi Shaleh. Melalui ayat ini, Nabi Shaleh menyatakan bahwa mereka sembah selama ini tidak memiliki nilai yang berarti dan sebaliknya untuk mereka sembah juga menerima mereka untuk hanya menyembah Allah SWT.
Nabi Shaleh dengan lemah lembut terus berdakwah kepada mereka siang dan malam. Beberapa bagian kecil dari kaum Tsamud beriman kepada Nabi Shaleh AS, mayoritas mereka yang berasal dari golongan yang lemah dan miskin yang saat ini posisinya cukup tertindas. Hal ini tentu saja semakin membuat golongan kaum tsamud yang kaya semakin ingkar.
Dakwah Nabi Saleh cukup menggoncangkan masyarakat. Nabi Saleh terkenal dengan kejujuran dan menguntungkan. Kaumnya sangat menghormatinya sebelum Allah SWT mengutusnya dan memberikan wahyu untuk berdakwah kepada mereka. Kaum Tsamud berkata:
“Hai Shaleh, sungguh kamu sebelum ini adalah di antara kami yang kami tuju, apakah kamu membelanjakan kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? dan sungguh kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami ”. (QS. Hud: 62)
Dialog Nabi Shaleh dan kamu Tsamud dalam surat Hud 61-62 Kaum Tsamud bahkan tidak menghiraukan apa yang disampaikan Nabi Shaleh.
Mereka menganggap Nabi Shaleh gila, menuntut sihir hingga kerasukan setan dan menjadikan omongannya ngawur. Mereka hanya akan mempercayai Nabi Shaleh yang mampu menunjukkan tanda-tanda kenabiannya. Maka, Nabi Shaleh pun memohon kepada Allah untuk memberikan mukjizat.
MUKJIZAT NABI SHALEH AS
Kaum Tsamud yang ingkar dengan dakwah Nabi Shaleh meminta pembuktian dari Nabi Saleh sebagai bukti bahwa dia adalah benar-benar Nabi Allah SWT.
Sebelah Mekah Batu Yang Besar. Tak lama berselang datanglah Nabi Shalehjalanan mereka. Pemimpin kaum Tsamud dan kaumnya menjadikan kesempatan tersebut untuk menghina Nabi Shaleh. Pemimpin kaum Tsamud mengajukan tantangan kepada Nabi Shaleh agar Tuhannya Saleh dapat mengeluarkan unta dari bongkahan batu tersebut.
Mereka berkata, “(Sesungguhnya kamu adalah salah satu dari orang-orang yang kena sihir) termasuk orang-orang yang banyak kena sihir, jadi akalnya tidak waras lagi. (Tafsir Al-Jalalain, Asy-Syu'ara: 153)
(Kamu tidak termasuk manusia, maka datangkanlah seorang mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar ”) di dalam pengakuanmu sebagai seorang Rasul. (Tafsir Al-Jalalain, Asy-Syu'ara ': 154)
Nabi Shaleh pun tersenyum dan mengatakan bahwa Allah SWT Maha Kuasa dan mampu melakukan apapun. Ia pun bermunajat kepada Allah SWT. Sebagai contoh dalam surat Hud:
Shaleh berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikirmu jika aku memiliki pernyataan yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apa pun selain kelebihan ”. (QS. Hud: 63)
Nabi Shaleh bermunajat bagi Allah agar mengeluarkan unta dari dalam bongkahan batu. Permohonan Nabi Shaleh pun Allah kabulkan.
Allah memanggil Nabi Shaleh memukulkan kembali ke atas permukaan bongkahan batu yang ada di hadapannya. Tiba tiba-tiba muncullah seekor unta yang gemuk, besar, dan enak dari dalam bongkahan batu tersebut. Tentu saja, kandungan susunya banyak. Orang-orang Tsamud terperanjat semuanya. Saking herannya, mereka bergumam bagaikan suara lebah.
(Saleh menjawab, “Ini permainan unta betina, ia memiliki izin untuk mendapatkan udara) maksudnya air minum (dan kalian punya hak untuk mendapatkan udara di hari yang tertentu). (Tafsir Al-Jalalain, Asy-Syu'ara ': 155)
(Dan janganlah kalian melepaskan unta betina itu dengan sesuatu yang jahat, yang menyebabkan kalian akan ditimpa azab hari yang besar ”) yaitu azab yang besar-besar. (Tafsir Al-Jalalain, Asy-Syu'ara ': 156)
Nabi Shaleh lalu berkata kepada kaumnya, “Hai kaumku, inilah tanda bahwa aku adalah Nabi pesuruh Allah. Sembahlah Allah, dan menyatakanlah berhala-berhala itu. Kalian jangan bicara unta ajaib ini. Hewan ini perlu diminum. Jika kalian menginginkan susunya, silakan memerahnya! ”Kata Nabi Shaleh menerangkan.
Sejak dianggap, bernyanyi unta berkeliaran. Ia pindah-pindah tempat kemana pun ia suka. Setiap hari, orang-orang antre untuk mendapatkan susunya. Anehnya, susu itu keluar terus Meskipun banyak orang yang memerahnya.
Dikisahkan bahwa air susu dari Unta Nabi Shaleh ini mampu mengeluarkan susu yang sangat besar yang mampu memenuhi kebutuhan unta kaum Tsamud. Hubungi hewan yang lain Unta Nabi Shaleh juga membutuhkan minuman. Unta ini bisa tidak minum beberapa hari. Sementara kompilasi tiba masanya, Unta ini bisa minum dengan jumlah udara yang sangat banyak. oLehihkan Nabi Shaleh waktu bagi Kaum Tsamud untuk mengambil air dan minum.
Sejak awal, Nabi Shaleh telah menerbitkan kaum Tsamud. Mereka dikeluarkan sebagai itu, dikeluarkan membunuhnya. Sebab, unta itu bukan sembarang unta, meminta mukjizat dari Allah. Jika sampai ada yang membunuhnya, dikhawatir Allah akan murka.
"Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu memungkinkanlah dia, makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan perbincangan apa pun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat." (QS. Hud : 64)
Unta dalam ayat ini adalah mukjizat yang nyata dari Nabi Shaleh AS. Mengapa
Itu adalah mukjizat Nabi Shaleh dari Allah SWT karena:
- Unta itu keluar langsung dari gunung batu dan dalam situasi bunting.
- Bukti yang kedua adalah bila tidak ada yang minum air yang ada di sumur-sumur maka binatang-binatang yang lain tidak ada yang berjuang melawan sumber udara tersebut.
- Bukti yang asli adalah mukjizat karena ia mengeluarkan susu yang mencukupi untuk dikonsumsi oleh manusia dari kaum Tsamud. Oleh karena itu Allah menyifatinya dengan Naqatullah (unta Allah). Oleh karena itu berkaitan dengan minumnya maka Nabi Shalih membuat hari untuk Unta dan bagi penduduk Tsamud (QS Asyuara: 155)
AZAB KEHANCURAN KAUM TSAMUD
Allah SWT menurunkan perintah kepada Nabi Shaleh agar ia menurunkan kaumnya untuk mengganggunya atau membunuhnya. Dia yang membebaskan mereka, makan di bumi Allah SWT dan tidak terlukainya. Dia ingatkan mereka apa kompilasi yang mereka coba untuk mengganggunya, maka mereka akan mendapatkan siksaan dalam waktu dekat.
Kebencian kaum Kafir sekarang tidak hanya untuk Nabi Shaleh AS sekarang Kebencian terhadap Nabi Shaleh berubah menjadi kebencian ke unta yang diberkati itu. Mulailah mereka membikin persekongkolan untuk melawan itu. Orang-orang kafir sangat membenci mukjizat yang agung ini dan mereka membuat rencana jahat untuk melenyapkannya.
Bebas biasanya, para tokoh-tokoh dominan mendukung untuk membuat, makar. Salah seorang kafir berkata: "Jika datang musim panas, maka unta itu datangi lembah yang dingin jadi hewan ternak yang lain lari darinya dan kepanasan." Seorang kafir lagi mengatakan: "Jika datang musim dingin unta itu mencari tempat penghangat, lalu ia mengembalikan di situ jadi hewan-hewan ternak kita lari darinya dan menuju tempat yang dingin jadi terancam kematian. ”
Para pemimpin Kaum Tsamud sangat ingin menghabisi unta Nabi Shaleh tetapi beberapa masih khawatir karena takut akan kutukan Nabi Shaleh. Di antara Kaum Tsamud ada dua pemuda yang terkenal karena kejahatanya, mereka adalah pemimpin kaum Tsamud yaitu Qidar bin Syalib bin Junda dan Mishra bin Mahraj. Dua orang ini adalah orang yang membantu dalam makar untuk membunuh unta Nabi Shaleh dan setelah itu Nabi Shaleh sendiri.
Qidar bin Syalib tertarik pada rencana membunuh Nabi Shaleh dan untanya karena dia ditawari harta yang melimpah dari wanita Tsamud yang kaya raya bernama Shaduq binti Al Mihya. Shaduq awalnya adalah istri dari salah satu pengikut Nabi Shaleh. Shaduq terkenal akan kecantikan dan kekayaannya. Tapi karena keingkarannya kepada Allah maka ikut menceraikannya.
Hal ini bukan membuat Shaduq menjadi sadar tetapi sebaliknya membuat Shaduq sangat membenci Nabi shaleh dan untanya. Suaminya lebih memilih Nabi Shaleh memilih dirinya yang kaya dan cantik Jelita. Tentu saja kompilasi pemimpin kaum kafir berencana membunuh Nabi Shaleh maka Shaduq dan merta ikut serta menjanjikan dirinya dan hartanya bagi orang yang berhasil membunuh unta tersebut.
Selain shaduq, di kalangan Kaum Tsamud juga ada wanita kafir bernama Unaizah binti Ghuraim yang kaya raya dan memilki empat orang putri yang cantik-cantik. Dia juga membantu menyemangati para pemuda Tsamud dengan menawarkan putri-putrinya bagi orang yang berjuang dan berhasil melawan Nabi Shaleh AS.
Allah menceritakan hal ini dalam Al Qur'an yang berarti:
"Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakhan di muka bumi, dan mereka tidak mendapatkan kesenangan." (QS. An-Naml: 48)
Mereka adalah penjahat-penjahat kota yang terkenal. Mereka membantah untuk mengatasi kejahatan. Kegelapan semakin menyelimuti gunung. Kemudian datanglah malam tragedi. Unta yang diberkati itu sedang tidur dan mendekap malam yang kecil di dadanya. Anak unta yang kecil itu mendapatkan kedinginan dan mendapatkan kehangatan di sisiubungan.
Sembilan orang penjahat ini telah menyiapkan senjata mereka, pedang mereka dan tombak mereka. Mereka keluar di kegelapan malam, dan pemimpin mereka banyak minum khamer sehingga ia lebih tidak melihat apa yang ingin dicapai.
"Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan membunuhnya." (QS. Al-Qamar: 29)
Sembilan laki-laki itu menyerang unta itu, lalu ia bangkit dan bangunlah kembali dalam ketakutan. Akhirnya, darah yang terkucur dan ekor pun terbunuh.
Nabi Shaleh mengetahui apa yang terjadi, lalu dia keluar dalam situasi marah untuk mendapatkan kaumnya. Dia mengatakan kepada mereka: "Aku harus mengingatkan agar kalian jangan mengingat itu."
Kaum Tsamuddijawabkan takut dikeluarkannya Nabi Shalih. Mereka malah membngkang dan menjawab: “Kami memang telah membunuhnya, maka datangkanlah siksaan kepada kami jika meminta mampu. "Bagaimana caranya?"
Mendengar perkataaan ini membuat Nabi Shaleh tidak bisa berkata-kata lagi. Dengan wajah yang sedih, Nabi Shaleh berkata kepada kaumnya:
“Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan. " (QS. Hud: 65)
Setelah itu Nabi Saleh segera pergi meninggalkan kaumnya. Dia segera mengundang kaumnya yang beriman untuk segera keluar dari kota karena akan datang pada hari berikutnya.
Dalam kurun tiga hari itu Kaum Tsamud bersuka ria menyaksikan Nabi Shaleh dan pengikutnya pergi meninggalkan kota. Mereka mengira jika mereka telah berhasil mengusir Nabi Shaleh. Peringatan Nabi Shaleh tidak membuat mereka takut. Malah dengan pongahnya mereka menunggu siksa Allah datang.
Kemudian datanglah janji Allah SWT untuk mendorong mereka. Maka pada hari keempat langit terpecah melalui teriakan di mana teriakan itu menghancurkan gunung dan membinasakan apa saja yang ada di dalamnya. Kemudian bumi berguncang dan pindahkan apa saja yang ada di atas. Itu adalah satu teriakan saja yang membuat kaum Shaleh hancur.
“Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka di sambar petir sedang mereka bicara.” (QS. Adz-Dzaariyaat: 44).
Azab gempa menimpa mereka dan mereka pun mati di dalam rumah mereka. Allah berfirman,
“Karena itu mereka ditimpa gempa. Karena itu, jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka. ” (QS. Al-A'raaf: 78).
Kehancuran kaum yang durhaka kembali menimpa Kaum Tsamud seperti kaum sebelumnya adalah kaum 'Ad, kaumnya Nabi Hud AS . Mereka oleh Allah SWT dihancur leburkan segalanya sebelum mereka mengetahui apa yang terjadi. Sementara orang-orang yang beriman kepada Allah SWT bersama Nabi Shaleh, telah meninggalkan tempat tersebut.
Demikianlah sahabat Quran yang dimuliakan Allah SWT, Kisah Nabi Shaleh dan Mukjizat Nabi Shaleh Serta Kisah Kaum Tsamud yang penuh dengan pelajaran dan hikmah. Semoga kita semua dapat mengambil ibroh dan senantiasa berlindung kepada Allah SWT dari segala sifat sombong dan serakah. Aamiin.
Semoga bermanfaat .
Komentar
Posting Komentar